24/04/09

SERBA-SERBI MULTI PARTAI

Oleh : Rudy Cahyadi

Dizaman modern saat ini demokrasi adalah sebuah hal yang diagung-agungkan sebagai sebuah sistem yang terbaik saat ini. Salah satu komponen demokrasi adalah Pemilihan Umum, yang berfungsi untuk memilih orang-orang yang akan duduk baik didalam lembaga legislatif maupun lembaga eksekutif. Untuk memeriahkan pesta demokrasi ini tentu saja tidak ketinggalan dengan semaraknya partai politik (PARPOL) yang notabene kader-kader merekalah yang akan duduk didalam pemerintahan. Saat ini negara kita yang tercinta sedang bangga dengan demokrasinya yang menjunjung asas kebebasan berserikat dan hak untuk memilih dan dipilih , berdasarkan asas inilah telah berdiri banyak partai, “Setiap orang berhak untuk memilih dan dipilih dalam pemilu” kata mereka. Namun, marilah kita tinjau dengan hati tenang dan pikiran jernih, kita akan menemukan fakta yang menunjukan bahwa system multi partai ini bukannya memajukan Negara tapi malah mnimbulkan kekacauan didalam Negara. Hal ini terjadi karena tiap partai tersebut berusaha untuk dapat menempatkan kadernya didalam pemerintahan. Mereka melakukan segala cara untuk mencapai tujuan ini. Timbul pertanyaan, “untuk apa mereka berlomba-lomba memperebutkan hal tersebut ?” Jawabannya adalah demi kepentingan partai mereka.

Dengan semakin banyaknya kader sebuah partai yang menduduki posisi-posisi penting didalam pemerintahan maka semakin besar pula kekuasaan yang akan partai tersebut miliki. Dengan begitu, segala tujuan dan keopentingan partai tersebut dapat tercapai. Terkadang cara-cara yang mereka lakukan tersebut sangatlah tidak sehat dan jauh dari sikap-sikap yang terhormat. Bahkan mereka tidak malu-malu mengatas namakan agama dan dakwah untuk menarik simpati masyarakan guna mencapai segala ambisi mereka akan kekuasaan. Segala tindakan mereka ini justru membuat bangsa ini berpecah-belah, karena masing-masing partai politik berusaha menarik masa kepihaknya, bahkan hingga timbul masa-masa fanatis yang tindakannya jauh dari kewajaran dan cenderung memecah persatuan. Padahal disaat krisis dan kekeacauan saat ini kita sangatlah membutuhkan persatuan yang kuat intuk melaksanakan pembangunan guna mengisi kemerdekaan. Mana mungkin kita dapat membangun Negara ini sementara baik pemerintah maupun rakyat terpecah-pecah dalam fanatisme partai.

Presiden pertama kita Ir. Soekarno pernah mengatakan bahwa Negara ini harus dibangun secara bersama-sama dengan cara gotong-royong, adakah kita temui haltersebut saat ini. Yang kita temui saat ini adalah, tiap-tiap orang saling mencaci-maki dan memburuk-burukan orang lain. Lagi pula partai politik saat ini telah menyimpang dari landasan filosofi partai tersebut. Pada awalnya partai politik merupakan tempat yang menjadi wadah untuk menghasilkan orang-orang yang berkualitas yang akan menduduki jabatan dipemerintahan atau dengan kata lain PARPOL merupakan alat untuk mencapai tujuan yaitu kemakmuran negara. Namun, saat ini yang kita lihat adalah partai politik berlomba-lomba menempatkan kadernya dipemerintahan tanpa melihat apakah kader tersebut berkualitas atau tidak, dengan kata lain saat ini Negara lah yang menjadi alat untuk mencapai kemakmuran PARPOL. Apakah ini hal yang diinginkan tersebut. Selain itu dari fakta lapangan pada pemilihan legislatif tahun 2009 ini, rakyat banyak mengeluhkan banyaknya jumlah partai yang menyebabkan mereka bingung untuk memilih partai mana yang sesuai dengan mereka. Inilah faktor terbesar yang mendorong masyarakat enggan menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum tersebut. Marilah kita pikirkan apakah semua sistem ini baik dan sesuai untuk negara kita.

Bukankah akan lebih baik kalau partai politik tersebut diisi oleh 3 (tiga) partai besar, dimana ada partai pemerintah (Konservatif), partai yang menjadi Oposisi, dan ada partai yang netral. Fungsi partai netral disini adalah, apabila partai oposisi gencar menjelek-jelekan pemerintah agar reputasi pemerintah jatuh dimata rakyat maka partai netral ini dapat menetralkan segala manuver oposisi tersebut, begitu pula apabila partai konservatif berusaha membujuk rakyat dengan segala iming-imingnya maka partai netral ini dapat menilai itu semua itu dengan lebih objektif. Sehingga rakyat akan lebih paham dan terjamin dari segala tipu muslihat dan manuver-manuver kotor.

Pada akhirnya marilah kita berfikir dengan hati tenang dan pikiran jernih, jangan terpengaruh dengan Amerika yang dikatakan sebagai negara paling demokratis. Tau apa Amerika tentang Indonesia, dari segi sosio-budaya saja kita sudah sangat jauh berbeda, jadi apasalahnya kita juga tampil berbeda dalam hal bernegara dibanding dengan Amerika. Yakinlah kalau kita dapat menciptakan sistem ketatanegaraan yang sesuai dengan jiwa bangsa kita dan lebih baik dari sistem ketatanegaraan yang telah ada didunia saat ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar