01/04/09

Pergerakan Mahasiswa menuju kelas Neo-Politis baru ?

Oleh : Azrul Aziz Sigalinngging

Ada beberap point penting yang menjadi dasar pemikiran penulis untuk mengangkat persolan ini, penulis beranggapan bahwa kondisi faktual hari ini telah membuktikan hal demikian dan penulis tidak hanya sekedar berasumsi pada penalaran yang mungkin lepas kendali,pertama banyak organisasi kemahasiswaan yang mengikrarkan diri sebagai organisasi pergerakan baik pra-pasca reformasi mengalami dinamika yang cukup sulit yakni paradigma awal akan gagasan filosofis pergerakan kiri yang menentang dominasi kebijakan negara ( Counter Hegemony ) bergeser pada tatanan yang lebih pada sifat politis.Sebagian kalangan berpandangan hal tersebut merupakan upaya perjuangan politik, akan tetapi penulis beranggapan upaya demikian akan mengakibatkan terjadinya transisi dari peran ideologis kearah peran politis yang dapat membentuk perwujudan organisasi pergerakan mahasiswa menjadi basis politik dengan artian pergerakan mahasiswa seolah lahir dari kesadaran pragmatis?.Penulis berkesimpulan organisasi pergerakan mahasiswa hari ini bisa dipandang semacam kelompok neo-politis baru yang tidak memproduksi komoditas atau gagasan apapun yang bermanfaat, tetapi berperan memproduksi jasa untuk kelompok atau golongan elit maupun partai politik yang menjadi founding dan menjual identitas pergerakan mahasiswa yang didalamnya tertumpuk beribu persoalan rakyat dijadikan komoditas bagi kepentingan politis semata. Konsep organisasi pergerakan mahasiswa seperti ini terkesan afiliatif hingga mempermudah intervensi dari kalangan politis yang mendukung pendanaan organisasi dan memperluas mereka untuk mengarahkan kegiatan kegiatan organisasi kedalam hubungan subordinat pada kepentingan politisnya. Mungkin organisasi pergerakan mahasiswa hari ini perlu merefleksi ulang gerakan saat ini atas situasi dan peran ideologis yang semakin tereposisi dari peran awal hingga ketakutan akan lahirnya sebuah pergerakan mahasiswa yang hanya memperjuangkan wilayah kelas perjuangannya sendiri atau lebih tepat dengan istilah perjuangan wilayah pollitis tidak terjadi, hingga mutu pergerakan mahasiswa tetap pada wilayah bersama yakni kepedulian sosial yang bersumber dari kesadaran ideologis

Penulis adalah Ketua Lembaga Advokasi Mahasiswa dan Pengkajian Kemasyarakatan Fakultas Hukum Universitas Andalas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar